Tukang Bangunan Ini Menyesal Ketika Dapat Hadiah Rumah dari Sang Mandor, Ternyata Ini yang Terjadi....



Sudahkah kita menjalankan tanggung jawab kita sebagai seorang manusia dengan sebaik-baiknya, atau justru malah sebaliknya, kita kemudian terkesan asal-asal tak memperdulikan entah apa yang akan terjadi nantinya.

Kali ini kita akan belajar tentang bagaimana menjadi seseorang yang bertanggung jawab dari seorang kuli bangunan. Sebut saja namanya Ari, pria dengan perawakan kurus yang telah lama menjadi seorang tukang bangunan. Sudah sekian lama Ari bekerja sebagai tukang bangunan, dan selama itu pula ia masih ikut kepada seorang mandor.

Sebelumnya Ari tak memiliki masalah apapun kepada sang mandor, namun karena sudah sebulan ini ia tak mendapatkan bayaran secara penuh dengan berbagai alasan dari sang mandor, Ari pun mulai merasa tidak nyaman, hingga ia mempunyai pikiran ingin ikut mandor lain.

Namun Ari masih bingung, kira-kira dengan alasan apa ia bisa meninggalkan mandor lamanya, sedangkan mandor lama itu sangat berjasa kepadanya, yang dulu telah membantunya mendapat pekerjaan hingga kini.

Ari pun menemukan cara yang cukup masuk akal, Ari akan mengatakan kepada mandornya bahwa keluarganya menginginkan waktu yang lebih banyak darinya, sedangkan jika ia tetap menjadi tukang bangunan, ia hampir tak punya waktu untuk anak, dan istrinya karena setiap hari ia harus berangkat pagi, pulang sore bahkan jika lembur ia baru bisa pulang larut malam.

Maka Ari akan beralasan ingin membuat usaha sendiri di rumah agar lebih banyak memiliki waktu bersama keluarga.

Ari benar-benar telah memantapkan niatnya, ia pun segera menemui sang mandor, dan mulai mengatakan apa yang menjadi maksud, dan tujuannya.

Ternyata semua tak sesulit yang Ari bayangkan, sang mandor terlihat biasa saja, dan tak merasa keberatan jika dirinya meninggalkan profesinya sebagai tukang bangunan.

Namun saat itu sang mandor memberi syarat kepada Ari. Sebelum ia meninggalkan pekerjaannya, ia harus membuat satu rumah.

Meski Ari merasa sedikit keberatan atas syarat yang diberikan kepadanya, namun Ari tak punya pilihan lain, ia harus tetap menyelesaikannya.

Ari mulai mengerjakan rumah yang menjadi permintaan mandornya. Jika biasanya ia mengerjakan sebuah rumah dengan sangat teliti agar hasilnya maksimal, tapi kali ini Ari tak mau ambil pusing, lagi pula bayarannya juga belum jelas, maka Ari pun mengerjakan rumah itu seenaknya, bahkan dengan hitungan yang asal-asalan.

Rumah permintaan sang mandor pun jadi. Ari benar-benar merasa sangat senang karena sebentar lagi ia tak akan bekerja lagi padanya.

Ari segera menemui sang mandor, dan menyerahkan kunci rumah yang baru ia bangun kepada sang mandor.

Mandor itupun menerima kunci itu, namun sesaat kemudian kunci itu justru dikembalikan lagi kepada Ari, bersamaan dengan sebuah amplop berisi uang.


Sang mandor kemudian berkata kepada Ari, rumah itu saya hadiahkan kepadamu karena sudah sekian lama kamu ikut denganku, dan saya minta maaf karena baru sekarang saya bisa membayarmu secara penuh.

Bulan lalu istrimu menghubungiku, ia berpesan supaya saya tidak memberikan semua bayaranmu agar dapat di gunakan untuk biaya kelahiran anak ke duamu.

Terkejutlah Ari, ia sangat menyesal, padahal rumah itu akan menjadi miliknya tapi ia malah mengerjakannya secara asal-asalan.

Ia juga tak menyangka jika bayarannya selama sebulan ini tidak dibayarkan secara penuh karena istrinya sendiri yang memintanya.

Memang Ari akui, jika ia termasuk orang yang boros, bahkan tak jarang ia habiskan uang hasil kerjanya sebagai tukang bangunan hanya untuk bersenang-senang dengan teman-temannya.

Dari kisah di atas semoga menjadi pelajaran bagi kita, bukankah dalam beribadah kita juga sangat sering asal-asalan.

Ibadah yang kita kerjakan

di dunia ini, tak lain adalah 'rumah' yang sedang kita bangun untuk kita tempati nanti setelah pensiun dari kehidupan dunia.

Jangan sampai kelak kita menyesal

Karena kita menempati rumah yang kita bangun asal-asalan.

Kisah di atas mungkin bukan kisah nyata, tapi setidaknya dapat menjadi sebuah penginggat bagi kita untuk terus melakukan yang terbaik sekalipun dalam kondisi yang sulit.

Terima kasih, dan semoga bermanfaat!


Sumber Artikel Klik Sini

Comments

Popular posts from this blog

Aneh dan Mencurigakan! Angka Ini Muncul Berkali-kali pada Kecelakaan Lion Air....

Innalilahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Artis Cantik Vega Darwanti!!!!

LAGI VIRAL! Dramatisnya Cerita Selingkuh di Balik Mobil Terbang 200 Meter.....